#YouthSparkID 2017


Masih inget apa yang kamu lakukan waktu masih SMP dan SMA? Apasih pencapaian terbesarmu waktu masih di usia 13-18 tahun? Dan apakah hal yang kamu impikan atau cita-citamu waktu usia segitu sekarang udah terwujud?

Well, pada tanggal 15 dan 16 Mei 2017 yang lalu pertanyaan-pertanyaan diatas muncul di kepalaku waktu aku datang ke sebuah event bernama YouthSpark Computer Science & Work Readiness yang diselenggarakan oleh Yayasan Cinta Anak Bangsa (YCAB Foundation) dan juga Microsoft Indonesia serta didukung oleh Universitas Gadjah Mada dan Pemerintah DIY.
Acara yang udah diadain 3 tahun terakhir ini berlangsung selama 2 hari di Komplek Wanitatama Yogyakarta, yuk aku ceritain lebih detilnya per hari yah..
Day 1

So the theme for the first day is YouthSpark Live : Be the Spark of Change!


Sebenernya acara ini gak cuma berlangsung 2 hari doang sih, tapi sebelumnya sudah ada tahap seleksi dan juga camp yang diselenggarakan bagi para peserta yang ikut dalam program YouthSpark Computer Science & Work Readiness. Dari sekian banyak sekolah-sekolah di D.I Yogyakarta, dipilihlah sekolah-sekolah untuk mengikuti program ini dan sudah diseleksi menjadi para finalis. Uniknya, sekolah-sekolah tersebut bukanlah dari sekolah ternama ataupun favorit di Jogja, tapi justru sekolah yang kurang terjangkau oleh acara-acara besar seperti ini dan pada jauh-jauh dari kota. Ada yang dari Gunungkidul, dari Bantul gituuuu.. Tujuannya ya supaya gak cuma sekolah yang itu-itu doang di Jogja yang bisa menoreh (waduh bahasanya menoreh banget nih wkwk) prestasi yang membanggakan di bidang IT.

Dari jam 09.30 pagi di Balai Shinta, finalis yang merupakan ade-ade SMP & SMA diminta memamerkan dan mempresentasikan hasil karya mereka. Ada 2 kategori yang dilombakan yakni Computer Science sebanyak 15 tim yang berupa aplikasi edukatif. Waktu aku ngeliat secara langsung tuh ada gamesnya juga, salah satunya adalah Go Mulung dari SMKN 2 Sewon. Di games ini kita kudu ngumpulin sampah yang berserakan sebanyak-banyaknya buat dapetin skor.



Nah yang kedua adalah Work Readiness sebanyak 11 tim yang merupakan ide bisnis dan juga konsep individu mencari lapangan pekerjaan untuk persiapan karir mereka kedepannya. Judulnya aja udah “Work Ready” gitu ya, udah kebayang dong yang mereka presentasikan adalah semacam mind mapping hidup mereka buat 10-20 tahun kedepan. Diantaranya adalah milik Agnes Hendraswari dan juga Adelia Refi dari SMAN 2 Playen lengkap dengan presentasi visualnya.


Uhhhh ade-ade SMP SMA pada udah visioner banget ya pikirannya.. Kalau aku dulu sih waktu SMP belum kepikiran sampe semulia itu mau membuat lapangan pekerjaan buat masyarakat luas. Mulia banget kaaannn :”) *terharu

Dari sekian banyak finalis pada hari itu, pasti para juri bingung deh nentuin pemenangnya ya abisnya pada keren keren sihhh.. Penilaian kompetisi #YouthSparkID dilakukan oleh tim juri, yaitu perwakilan dari YCAB foundation, Dinas Informatika DIY, Kepala Dinas Perpustakaan & Kearsipan Kab.Gunung Kidul, dan beberapa volunteers yaitu Benny Hermanto (owner of Cocolicious) dan Erma Dwi Purwantini (owner of Yobatik).

Selain penilaian dari para juri, para peserta juga dinilai sama temen-temen mereka yang hadir di lokasi dengan memberikan vote ke tim favorit mereka.

And the results are:


Computer Science
SMPN 5 Depok pemenang di kategori TouchDevelop
SMK 3 Yogyakarta pemenang di kategori Minecraft
SMPN 2 Banguntapan pemenang di kategori CS Unplugged
MAN LAB UIN (MAN 4 Bantul) sebagai pemenang favorit di YouthSpark Computer Science
Work Readiness
SMAN 2 Playen - Adelia Refi Evananda
SMKN 5 Yogyakarta - Rendy Ruspandy
SMAN 2 Playen - Sulistyo Arifahandini
SMAN 2 Playen - Sepdita sebagai pemenang favorit
Congratulations for all of the winners :D
Day 2

Untuk hari kedua, aku dan temen-temen Blogger serta media diberi kesempatan buat ngobrol-ngobrol langsung sama Bapak Ruben Hattari (Corporate Affairs Director, Microsoft Indonesia), Bapak M. Farhan (Artis dan juga Sekretaris Jenderal YCAB Foundation), serta Bapak Rony Primanto (Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika DI Yogyakarta) membahas tentang Realisasi Jogja Cyber Province.


Bagaimana merealisasikannya? Salah satunya dengan acara YouthSpark ini, karena memang tujuannya untuk memberdayakan anak-anak muda di DIY demi menjadikan mereka sumber daya manusia yang kompetitif di masa depan. Selain itu juga dari tahun 2016 udah banyak program-program yang dilaksanakan di DIY, diantaranya adalah:
  • Pelatihan TIK dan Penerapan Teknologi Dalam Konsep Pembelajaran Abad 21 yang diikuti oleh 150 guru
  • Pengembangan dan penggunaan aplikasi E-Rapport di lebih dari 50 sekolah
Yang paling menarik perhatianku adalah E-Rapport. Soalnya emang bener kan kalau udah mau deket-deket bagi rapot mesti deh guru-guru di sekolah pada sibuk banget dan dua kali lipat mumetnya karena banyak banget yang harus dihitung, ditulis dan dipikirkan dengan matang. Nah dengan adanya aplikasi E-Rapport ini nantinya guru-guru gak bakalan se “repot” dulu lagi buat memberikan penilaian anak muridnya dan pastinya akan lebih menghemat waktu dan tenaga juga. Dari situ bakal semakin banyak masyarakat yang jadi lebih paham teknologi dan ikut ngebantu mewujudkan Jogja Cyber Province. Yeaahhhh, hidupppp! (apaan dah berasa mau kampanye deh aku)


Apa hubungannya event ini dengan Microsoft?
Wah banyak dong, pastinya karena acara ini juga memanfaatkan teknologi komputer yang kita pun sudah sangat dekat dan sebagian besar menggunakannya setiap hari di kehidupan kita. Microsoft (Nasdaq “MSFT” @Microsoft) adalah perusahaan terdepan dalam bidang perangkat dan produktivitas di era “mobile-first, cloud first” loh udah pada tau belum sih? Microsoft ini pengen memberdayakan individu dan organisasi di dunia ini agar dapat memperoleh pencapaian yang lebih besar. Nah makanya salah satunya adalah mendukung event ini bekerja sama dengan YCAB Foundation.

Apasih YCAB Foundation itu?
Yayasan Cinta Anak Bangsa adalah sebuah organisasi non-profit yang berfokus pada menciptakan kemandirian bagi anak muda melalui pendidikan, pemberdayaan ekonomi dan promosi gaya hidup sehat. Saat ini YCAB memiliki 77 rumah belajar bagi remaja putus sekolah dan tidak mampu di seluruh Indonesia dan 6 negara lainnya. Wow, hebat ya.. Salut deh!

This post is so serious right? Because it is! Penting banger acara begini diadain rutin, biar anak-anak jaman sekarang tuh memanfaatkan sosial media gak melulu cuma update foto selfie tapi juga bisa melakukan hal yang lebih bermanfaat misalnya ngasih tips-tips tentang pelajaran di sekolah, atau bikin konten video yang ada pesan moralnya. Hal-hal kaya gitu yang harus terus dilakuin supaya yang baik bakal terus ada, meluas dan panjang umurnya.. istilah kerennya #ExtensionofGoodness lah.

Dududududu luar biasa ya aku sekarang jadi bijak begini.. Karena aku sedikit menyesal sama dulu waktu SMA habis waktu main gak produktif doang. Sambil bareng-bareng kita bantu jadiin generasi anak muda Indonesia jadi lebih baik dan berkualitas :)

You May Also Like

1 komentar

  1. Sekali-kali bijak sis hahaha
    kalau masih sekolah kayaknya aku tertarik banget buat ikutan

    BalasHapus